Langsung ke konten utama

Menjaga Toleransi sebagai Bukti Integritas Bangsa



Sejak pertama kali dilahirkan kebumi, manusia memiliki hak yang melekat dalam dirinya. Seperti yang tertuang dalam Undang – Undang 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dimana terdapat hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng,  dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun. Pernyataan ini menjadi pegangan kuat bagi warga negara Indonesia untuk saling menghormati akan keadaan mereka masing – masing atau sering kita istilahkan sebagai toleransi.



Toleransi tidak hanya mengacu pada agama semata tetapi juga suku, ras dan antar golongan (SARA). Memiliki rasa toleransi yang tinggi sangatlah penting terlebih di negara dengan keberagaman yang melimpah seperti Indonesia. Dikarenakan banyak oknum yang merasa agama, suku, individu atau kelompoknya lebih baik sehingga memicu perpecahan antar bangsa. Oleh karena itu, kita perlu menjaga integritas bangsa dengan menanamkan rasa toleransi antar sesama manusia agar terciptanya kehidupan bernegara yang tenteram.


Sumber gambar : (gurupendidikan.co.id
dosensosiologi.com
edwinadika.blogspot.com)


Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk terus menjaga sikap toleransi di lingkungan sekitar kita? Disini saya akan menceritakan contoh sikap toleransi sederhana berdasarkan pengalaman pribadi saya.


Saya tinggal di salah satu daerah di Sulawesi Barat. Ayah saya adalah seorang pegawai negeri. Ia memiliki banyak teman kantor yang berbeda agama dan suku tentunya. Setiap pulang sekolah, saya selalu pergi ke kantor Ayah untuk  minta diantar pulang kerumah. Ketika masuk kedalam kantor, saya dihujani senyuman dari rekan kerja Ayah. Kadang – kadang juga mereka mengajak saya berbicara. Tak ada rasa canggung ataupun takut yang terlihat diraut wajah mereka. Situasi seperti ini mampu menciptakan suasana hangat sehingga tak ada yang merasa terkucilkan.


Singkat cerita, untuk pertama kalinya saya diajak Ayah untuk berkunjung kerumah salah satu temannya. Saat itu saya masih berumur 10 tahun sehingga belum memahami situasi. Saat sampai, saya ingat akan sambutan anjing penjaga yang cukup ramah. Seketika saya sadar bahwa kami berada di rumah salah satu temannya yang beragama lain. Ketika masuk, saya melihat pohon natal yang terhias cantik dan aneka macam kue dan minuman tersedia dimeja. Ternyata hari itu adalah malam natal dan Ayah memutuskan untuk bersilaturahmi dihari raya mereka. Yang membuat saya terkejut lagi adalah mereka juga memahami apa perihal agama kami sehingga mereka menyuguhkan makanan yang bisa kami makan dan minuman kaleng agar tidak memerlukan gelas lagi. Ternyata tak selesai sampai disitu, begitu hari raya Idul fitri tiba, giliran teman ayah yang datang kerumah untuk bersilaturahmi.


Bagi saya, apa yang kami sekeluarga lakukan adalah bentuk toleransi atau saling menghormati antar sesama manusia. Setiap manusia memiliki hak untuk memeluk agama apapun dan tugas kita adalah menghargai keputusan mereka dan turut bersama menciptakan kerukunan tanpa adanya ketersinggungan.



Menjaga toleransi perlu kita lakukan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis sebagai cara kita merawat kebersamaan yang sesungguhnya. Contoh kecilnya bisa kita lihat saat berada di sekolah. Peraturan sekolah mewajibkan seluruh siswa untuk memakai pakaian yang sopan. Tak peduli suku dan agamanya semuanya diperlakukan secara adil agar tak ada yang dirugikan atau diuntungkan.





Ingat!! Merasa lebih baik hanya menumbuhkan rasa benci yang lambat laun akan menciptakan perpecahan (Berperang atau Membunuh). Tentu ini akan merugikan berbagai pihak dan menimbulkan kesalahpahaman yang tiada henti di negara kita.


Mari kita saling terbuka dan mencintai sesama. Jangan mudah terhasut dengan hal – hal yang tak diketahui keseluruhannya. Ayo hidup dengan damai, hargai keberagaman dan jaga toleransi sebagai bukti integritas bangsa Indonesia.    


 


Untuk tulisan blog, jumlah karakter tulisan tidak dibatasi. Di akhir tulisan wajib mencantumkan: "Ini cara saya untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba "Indonesia Baik" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi suks...

ASUS Vivobook S14 – Laptop AI 2025, Sahabat Kerja Jurnalis di Era Digital

Bayangkan kamu lagi duduk di kafe, deadline menumpuk, sinyal Wi-Fi pas-pasan, dan suara bising di sekeliling bikin susah fokus. Tapi kamu harus tetap ngetik naskah, edit gambar, sambil dikejar waktu tayang. Di sinilah teknologi jadi penyelamat. Lebih dari sekadar alat bantu, teknologi khususnya kecerdasan buatan atau AI kini jadi partner kerja yang bisa diandalkan, apalagi buat profesi jurnalis yang kerjaannya serba cepat dan multitasking . Kita sekarang hidup di masa di mana AI tidak hanya nurut sama perintah manusia, tapi juga bisa belajar sendiri, adaptif, dan bahkan bisa bantu ambil keputusan. Di dunia jurnalis, kehadiran AI jadi game changer . Mulai dari bantu bikin ringkasan berita, analisa tren di media sosial, sampai menyaring hoaks semuanya bisa lebih cepat dan efisien. Dan buat ngimbangin semua itu, pastinya dibutuhkan perangkat yang bisa diajak lari sekencang tuntutan kerja kita. Di sinilah ASUSVivobook S14 masuk jadi solusi. Laptop ini bukan cuma stylish dan ringan...

Eksistensi Maleo sebagai Penjaga Hutan Sulawesi Tengah

  Uap panas dari secangkir kopi membuat saya menutup mata. Menarik nafas sejenak menikmati perpaduan wanginya kopi bintang khas sulawesi dan udara sejuk Rano Kalimpaa. Mata seketika terbuka. Embun menutupi sejauh mata memandang. Udara dingin mulai menusuk ke sela – sela kulit. Tidak mungkin tempat seindah dan sehijau ini tanpa penjagaan makhluk hidup lainnya. Saya terdiam dan mulai berfikir. Saya mulai menyeruput kopi yang sedari tadi tergenggam untuk menghangatkan tubuh.   Rano Kalimpaa dan Satwa Andalannya Disebuah pelosok daerah bekas aksi terorisme terjadi. Rano Kalimpaa atau populer dengan sebutan danau tambing merupakan telaga eksotis yang memiliki luas 1.700 meter diatas permukaan laut. Dengan balutan hutan yang asri dan lebat, kawasan ini menjadi salah satu habitat bagi flora dan fauna endemik sulawesi. Danau ini merupakan objek wisata yang masuk dalam kawasan Taman nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Taman Nasional L...