Langsung ke konten utama

Bijak Dalam Memilah Informasi Di Era Digitalisasi

Hasil gambar untuk teks proklamasi
Sumber : KitaCerdas.com  
 
 
Ingatkah kalian dengan penggalan kalimat diatas? Ya begitulah isi naskah proklamasi kemerdekaan yang diketik oleh Sayuti melik dan dibacakan oleh Ir. Soekarno di jalan pegangsaan timur no. 56. Walaupun dengan selembar kertas tersebut telah melambangkan kemerdekaan bagi bangsa indonesia tepat tanggal 17 agustus 1945, namun ada banyak pengorbanan besar yang diberikan oleh masyarakat terdahulu. Walau  kemerdekaan telah berhasil menundukkan para penjajah, kemerdekaan yang sebenarnya bukan hanya dari fisik tetapi jiwa dan pemikiran. 
 
Setelah tersebarkannya berita terkait kemerdekaan bangsa indonesia di berbagai media rakyat di seluruh penjuru negeri, Indonesia mulai berbenah diri demi memajukan kembali apa yang telah direbut berratus - ratus tahun lamanya. Tak hanya Politik dan potensi alam saja, Perkembangan zaman mulai memasuki era digitalnya dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Tetapi sebagai masyarakat indonesia, apakah kita telah menggunakan teknologi sebagaimana mestinya? Apakah kita telah memaksimalkan fungsi digitalisasi ini? Ada berbagai macam Konten Digital yang telah berhasil memasuki pasar internasional dan memberikan keuntungan yang besar pula.


Sumber : Bintang.com
 
 
Kita sudah tak asing lagi dengan gambar diatas bukan? Platform social media yang hampir 90% masyarakat di dunia menggunakannya. Perihal dibentuknya Aplikasi tersebut tentu memiliki dampak positif dan negatif. Contohnya saja Instagram dan Youtube yang merupakan Social media paling banyak memiliki pengguna di dunia. Fungsinya-pun beragam. Ada yang menggunakannya untuk sekedar mengabadikan moment pribadi (Vlog, Galeri misalnya), ada yang memanfaatkannya sebagai ladang bisnis (Online shop, Youtuber, Selebgram) dan ada juga yang memanfaatkan sebagai ajang kriminalitas. 
 
Ada banyak fitur yang diberikan oleh social media namun sebagai pengguna, bagaimana kita mampu mengontrol penggunaannya. Kejahatan yang melibatkannya pun merugikan berbagai pihak termasuk kalangan muda. Kebanyakan kalangan muda telah terjerumus dalam kesalahan fungsi dari Social media tersebut. Mengapa? Karena pemuda sangat mudah terpengaruh oleh hal – hal baru dibandingkan dengan masyarakat diatas 50 tahun. Mereka mudah tergiur dengan keuntungan seperti gratisan tanpa melihat keasliannya. Secara tidak langsung, kita masih belum merdeka secara pemikiran. 
 
Oleh karena itu, sebagai antisipasi agar tak mudah terpengaruh dengan hal – hal negatif dari konten didalam social media, hendaknya kita mencari tahu terlebih dahulu. Dengan mencari tahu, kita lebih memahami fungsi sebenarnya dari social media tersebut dan konten – konten yang tak layak untuk digunakan serta melihat keaslian dari pengguna yang menawarkan keuntungan semata. Membatasi waktu juga memberikan efek yang ampuh untuk mengurangi pengaruh dari social media tersebut. Sibukkan diri dengan hal – hal yang positif seperti mengerjakan projek sosial ataupun membentuk kelompok belajar bersama. 
 
Bisa juga mengasah kemampuan dengan ikut kursus – kursus terkait sehingga waktu yang tadinya habis digunakan hanya untuk bersocial media, dapat terkesampingkan. Tak hanya untuk menghindari kriminalitas dalam bersosial media, namun kemampuan bersosialisasi secara langsung akan lebih tertata. Dan akan lebih bermanfaat lagi jika kita menggunakan Social media ini untuk membagikan informasi – informasi terkait hal – hal positif seperti lomba maupun kegiatan sosial.  
 
Dengan melakukan hal tersebut, kita telah menjadi pengguna media sosial yang baik tanpa mudah terpengaruh dengan konten- konten negatif yang bersifat menjatuhkan. Dan dengan begitu, kemerdekaan yang hampir 73 tahun ini menjadi lebih bermakna kala jiwa dan raga serta pemikiran kita telah merdeka dalam artian bebas dari segala pengaruh – pengaruh buruk. Gencarnya kita membudayakan kemerdekaan secara digital dengan menulis juga dapat membantu secara perlahan bagi mereka yang telah terkena pengaruh buruk dari social media karena Bijak dalam menggunakan sesuatu adalah karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Pribadi Hebat? Inilah Tips Meniti Karir Yang Sukses Di Masa Depan

sumber gambar (loker.id) Setiap Manusia yang dilahirkan ke bumi ini pasti memiliki keinginan untuk sukses. Kesuksesan yang tidak hanya berupa materi saja namun juga dapat berupa non materi. Adapun untuk menjadi pribadi yang berhasil tidaklah segampang mengucapkannya. seperti kata pepatah bahwa sukses itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Maksud dari pepatah tersebut ialah bahwa untuk menjadi orang yang hebat dan berhasil perlu adanya usaha yang keras untuk bisa mewujudkannya.    Thomas Alfa edison harus mengulang percobaannya hingga 9.998 kali sampai akhirnya sukses menciptakan lampu pijar yang menyala dengan sangat terang di percobaan ke-9.999. Bayangkan saja berapa lama waktu yang ia habiskan untuk melakukan penelitian tersebut namun Edison tidak pernah menyerah dan terus berusaha dan yakin bahwa ia akan berhasil melakukan percobaannya dan berhasil. Beda halnya dengan zaman seperti sekarang dimana bisa kita lihat bagaimana semua orang ingin menjadi suks...

ASUS Vivobook S14 – Laptop AI 2025, Sahabat Kerja Jurnalis di Era Digital

Bayangkan kamu lagi duduk di kafe, deadline menumpuk, sinyal Wi-Fi pas-pasan, dan suara bising di sekeliling bikin susah fokus. Tapi kamu harus tetap ngetik naskah, edit gambar, sambil dikejar waktu tayang. Di sinilah teknologi jadi penyelamat. Lebih dari sekadar alat bantu, teknologi khususnya kecerdasan buatan atau AI kini jadi partner kerja yang bisa diandalkan, apalagi buat profesi jurnalis yang kerjaannya serba cepat dan multitasking . Kita sekarang hidup di masa di mana AI tidak hanya nurut sama perintah manusia, tapi juga bisa belajar sendiri, adaptif, dan bahkan bisa bantu ambil keputusan. Di dunia jurnalis, kehadiran AI jadi game changer . Mulai dari bantu bikin ringkasan berita, analisa tren di media sosial, sampai menyaring hoaks semuanya bisa lebih cepat dan efisien. Dan buat ngimbangin semua itu, pastinya dibutuhkan perangkat yang bisa diajak lari sekencang tuntutan kerja kita. Di sinilah ASUSVivobook S14 masuk jadi solusi. Laptop ini bukan cuma stylish dan ringan...

Eksistensi Maleo sebagai Penjaga Hutan Sulawesi Tengah

  Uap panas dari secangkir kopi membuat saya menutup mata. Menarik nafas sejenak menikmati perpaduan wanginya kopi bintang khas sulawesi dan udara sejuk Rano Kalimpaa. Mata seketika terbuka. Embun menutupi sejauh mata memandang. Udara dingin mulai menusuk ke sela – sela kulit. Tidak mungkin tempat seindah dan sehijau ini tanpa penjagaan makhluk hidup lainnya. Saya terdiam dan mulai berfikir. Saya mulai menyeruput kopi yang sedari tadi tergenggam untuk menghangatkan tubuh.   Rano Kalimpaa dan Satwa Andalannya Disebuah pelosok daerah bekas aksi terorisme terjadi. Rano Kalimpaa atau populer dengan sebutan danau tambing merupakan telaga eksotis yang memiliki luas 1.700 meter diatas permukaan laut. Dengan balutan hutan yang asri dan lebat, kawasan ini menjadi salah satu habitat bagi flora dan fauna endemik sulawesi. Danau ini merupakan objek wisata yang masuk dalam kawasan Taman nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Dokumentasi pribadi Dokumentasi pribadi Taman Nasional L...